WALIKOTA PROBOLINGGO MENGHADIRI PEMBUATAN 1000 MASKER DI KAMPUNG TANGGUH KELURAHAN JREBENG KIDUL
Masyarakat di Kampung Tangguh Semeru (KTS) Bink Laok, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih punya aksi luar biasa. Di sepanjang Jalan Jeruk, mereka membuat 1000 masker kain, pada Sabtu 13 Juni 2020.
Masyarakat di Kampung Tangguh Semeru (KTS) Bink Laok, Kelurahan
Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih punya aksi luar biasa. Di sepanjang
Jalan Jeruk, mereka membuat 1000 masker kain, pada Sabtu 13 Juni 2020.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meninjau langsung kegiatan
tersebut. Ya, di sepanjang jalan itu menunjukkan semua proses pembuatan
APD (Alat Pelindung Diri) seperti face shield dan masker kain yang
dibuat secara mandiri oleh warga.
“Bahannya dari kaos ini Pak Wali, dijualnya Rp 5000 per biji,” kata
salah seorang ibu yang sibuk memotong kain untuk bahan masker. Di lokasi
pagi itu, warga nenunjukkan cara mereka membuat masker. Mulai dari
memotong kain, menjahit lipatan kain, menjahit tali masker menyetrika
hingga mengemas masker. Selain masker biasa, warga KTS Bink Laok juga
bikin masker model scuba dan broklat. Camat Wonoasih Deus Nawandi yang
mendampingi Wali Kota Habib Hadi mengisahkan bagaimana warganya bisa
membeli pemotong kain. “ Ini ceritanya nabung dari hasil jualan masker,
baru bisa beli mesin pemotong,”
“Wah berarti ada cerita dan perjuangannya ya, alhamdulillah. Nanti
segera dipasarkan juga bisa lewat medsos (media sosial) agar lebih
laku,”. Orang nomor satu di Kota Probolinggo pun tercengang dengan
sejumlah bahan masker yang terbuat dari limbah kain (sisa kain jahitan).
Menurut Walikota, keberadaan kelompok masyarakat ini harus terus ada.
Jika tidak ada pesanan masker bisa mengerjakan hal lain yang positif dan
mudah dipasarkan. Motivasi dan dukungan harus diberikan oleh pemerintah
kepada masyarakat tersebut agar punya talent yang tinggi dan kreatif. “
Teruskan semangatnya sama lihat perkembangan ya, apa yang bisa dibuat
segera dibuat saja untuk mengangkat perekonomian di wilayah
masing-masing,”.
“Keberadaan kampung tangguh ini menuntut warga siap menghadapi atau
tangguh menghadapi kondisi yang ada. Dengan kolaborasi dengan TNI dan
Polri saya yakin masyarakat bisa lebih tangguh dari segala sektor. Tanpa
kemandirian dari masyarakat, apa yang sudah dilakukan pemerintah akan
sia-sia,” sambung Walikota Probolinggo. Selain meninjau pembuatan
masker, pagi itu juga diserahkan bantuan berupa sembako ke sejumlah
lansia di Kelurahan Jrebeng Kidul. dan yang mengejutkan, saat ada melijo
dan penjual tempe melintas, Walikota Probolinggo memberhentikan dan
meminta pedagang membagikan jualannya ke masyarakat. Bahkan Walikota
mengiris tempe lalu menyerahkan ke ibu-ibu yang mengantri.